A Koala in Pilgrimage

  • Home
  • Kayla who?
  • Why Koala? What Pilgrim?
  • Pages
    • Flavors.me
    • About.me
    • Medium
Home Archive for May 2014
It has been ten days since my birthday!

Terimakasih untuk ucapan-ucapan teman-teman, sangat berarti buat gue. Special thanks to :

Charissa, 8 Mei 2014, pukul 5.39 (Dan ini pas masih UN IPA!), via LINE. Paling pertama, malah kecepetan 1 hari. 
Selamat pagi kayla
Gue tau lu gabakal buka chat ini karena komputer lu sedang tidur dan lu bakal buka nanti sore
Dan gue gatau di sekolah gue disuruh ngucapin apa enggak, tapi kalau gue gak ngucapin anggap saja gue emang gak ngucapin
HAHA
SELAMAT ULANGTAHUN KAYLA gua tau beberapa tahun ke depan gue bakal nemuin lu sukses:)))) ada di iklan iklan youtube yang sebenarnya males gua tonton tapi kalo ada lu pasti gua tonton
14 tahun umur palsu buat lo. Pemikiran lu, visi lu udah kayak orang dewasa. Dan semoga nanti bisa membantu membentuk sosok kayla yang semakin luar biasa.
Gue gatau mau ngomong apa karena biasanya gua ngirim happy bersdey pake lope lope. Tapi lo beda. Rasanya gua kafir kalau gua pake lope.
Jadi kay .. not trying to be chessy. Makasih udah jadi sahabat gua dan akan selalu jadi sahabat gua 9 tahun yang lalu dan yang ke depan. Gua mungkin bukan sahabat terbaik lu, dan kita emang gak jarang beda pendapat tapi
gua rasa gua agak percaya takhayul yang kayanya perbedaan hanya memperkuat hubungan saja .. Jadi ...
it's my pleasure to have you as a bestbuddy kay:)
senang rasanya bisa berada dekat sama calon orang sukses sama lu
Happy Birthday Kayla Adisa Prasetyo Putri, may this year brings you a delighting joy as you gave me for the past 9 years
.
.
.
love you, biach
Semoga ibadah lu dilancarkan, aminn;)


Pas di sekolah, dia ketawa-ketawa menatap gue dengan tatapan aneh. Dan minta maap dengan cara yang aneh juga. Nampaknya ketika sampai di sekolah ia disadarkan teman-teman kalau ia salah hari...

Dan pukul 13.56, gue buka chat nya, gue ngakak parah, dan terus cengar-cengir sampe malem.

Mayong, ngucapinnya 8 Mei 2014 juga, tepatnya H-20 menit (tapi dia tulis disitu 30 menit, aslinya 20 menit tau), via SMS.

*30 menit lagi* *gua udah gak kuat*
Happy Birthday!! Gelo udah umur 15 14 nih. Semoga yang lu harapkan terkabul, sukses nilai UNnya, masuk SMA yang lu inginkan, makin tambah dewasanya, makin-makin deh.
Jadi kakak yang baik dan jagain ibu lu nanti disana. Ntar kalau udah disana jangan lupain kita, kita sahabatan terus yaa :) :D
Gue terharu sih ternyata dia begadang, padahal biasanya jam 9-10 udah redup. 
Dan btw cara dia menggunakan kata 'disana', gue lebih berasa mau mati daripada mau pindah.

Naomi, tepat 00.00, 9 Mei 2014, via LINE & Twitter. 

HAPPY BIRTHDAY NIGGA. I LOV U TO DA MOON AND BACK.  
I wish you allllllllll the best, semoga bisa ketemu *CENCORED*, semoga makin pinter, panjang umur, banyak rejeki, bisa ketemu exo, terus trip korea, masuk SMA 1 balikpapan. semoga sukses ya di balikpapan, jahat banget entar lagi ninggalin gue. semoga semua semua yang terbaik, semoga persahabatan (ea) kita langgeng yaaa, semoga dapet jodoh kaya *CENCORED*, atau kalo bisa *CENCORED* nya langsung. terus jangan cape cape kalo gue being annoying atau cerita cerita yaa, semoga bisa sabar sabar, semoga impiannya semua tercapai amiinnnnnnn. LOV UUUUUUU♥♥♥♥♥ (kado nya nyusul ya soalnya lom sempet beli heee,,,,,,)
YANG DI CENCORED ITU ARTINYA MENYANGKUT NAMA, LEMBAGA, ATAU INSTASI TERTENTU YAH WASSALAM.

 yHa trZrA jHa,,, b3bAssSSsS,,,!!!


Rafmuh, 00.13, via LINE.
Happy birthday ya kay. Semoga sehat terus, makin pinter, un nya bagus, dan masuk sma yang diinginin amiin
Wigy, 00. 25, via Twitter.


Padahal malemnya, gue SMS dia ngajak dia buat besoknya makan-makan di rumah gue, dia sok sok gak tau dalam rangka apa gue ngajak makan-makan. Hahaha

DAN TIBALAH SAAT YANG KITA TUNGGU-TUNGGU....

Ketika orang-orang merasa spesial ketika mengucapkan paling pertama, oknum ini mengucapkan paling akhir.

Dan dia emang sengaja pengen paling akhir.

INI DIA... OKNUM...
ICB!!




Dia mengirimi gue puisi yang amat mengharukan.

ANE SPESIAL KAN ORANG TERAKHIR YANG NGUCAPIN.
YAAY
SEMOGA LOE SELALU DITUNTUN KE KE JALAN YANG LURUS
SEMOGA LOE KETEMU GAYUS TAMBUNAN
SEMOGA LAU SELALU SENANG YA 
Kamu tau,
Betapa aku cinta kamu
Meskipun bau
Dan aku tak punya perahu
Ingatlah aku suka makan tahu
Dan kau tak laku-laku
Tapi dihatiku
Cuma kau satu
Ini bukan lagu
Juga bukan puisi baku
Jadi jangan terharu
Aku tidak mau
Memberi Sepatu
Karna aku tak mampu.. 

Kayla.
Aku, Ivana
Sangat cinta
Walau dusta
Dan tak pandai berkata
Juga bukan batu bata
Aku bukan dora
Aku tak punya peta
Dan bukan nigga
Hapuslah duka
Dan lara
Sembuhkan luka
Dengan cuka
walau tak jelas rimanya
Dan kau tak suka..
Selamat ulang tahun anjrit gua cape mikir. Traktir gw. Bye

Gue gaktau harus komen apa. 
Gue berniat membalas dengan puisi serupa, namun apadaya kreatifitas gue tidak bisa mencapai kanjeng ratu Ivana CaBe

ADIOS! 
Selamat malam, kawan.

Gue rasa cuma kejenuhan yang bisa membawa gue untuk menulis lagi (plus, kebebasan). Sedang malas berurusan dengan media sosial. Biasanya gue fangirling-an; mempreteli segala hal berbau idola dalam bentuk JPEG atau FLV; tidak kunjung selesai, semakin dalam, semakin banyak, tapi mabuk sendiri karenanya. Dimabukkan oleh sesama manusia yang bermil-mil jauhnya dari tempat gue mengaguminya secara virtual. Menyedihkan.

Biasanya gue melakukan hal menyedihkan tersebut di sebuah akun yang gue khususkan, tentunya agar tidak terlalu mengganggu entitas pengguna akun lainnya di akun asli gue (but still I bother them with doing that. Karena.. entahlah.). Tapi akun khusus itu lama-kelamaan bikin jenuh.

Disini point cerita gue akan gue dimulai.

I'm awkward in social media. It's kinda hard to socialize there, its way easier for me to do it in real life. Berusaha diterima di sebuah lingkungan; dimana segalanya bisa dibilang anonim, karena kita tidak tau identitas satu sama lain, rasanya seperti memulai hidup baru. Cara gue bersosialisasi dengan orang memang bisa dibilang agak, aneh, tapi itu yang membuat gue easily attached to anyone. Gue blak-blakan, apa adanya didepan siapapun yang baru gue kenal (beda sama pencitraan. Jelas gue ga akan kayak gitu di depan Presiden; atau momen tertentu yang mengharuskan gue bertingkah beda).

Gue mendapatkan beberapa teman di akun khusus tersebut, tapi tetap gue tidak menemukan kecocokkan satu sama lain. I tend to be flexible, tapi tetap kerasa perbedaan jalan pikir diantara kita. Gue cenderung berinteraksi sama mereka cuma untuk senang-senang (you know that fangirl things) (when you go crazy because of your idols?) (Like when you go use capslock for your every tweet whenever you see their hot pics) (Nah, like that). Tapi untuk ngobrol secara intens, gue rasa tidak.

Beberapa bulan sempat aktif di akun khusus tersebut membuat gue mengamati mereka (kebetulan anaknya kepo). Dan gue menemukan beberapa fakta kecil.

I found out that most of them are so called-outcast. Dan justru mereka yang dianggap senior (or usually called Senpai) adalah mereka yang beneran outcast. Well, gue rasa media sosial adalah cara mereka mengekspresikan diri mereka. Mengekspresikan sisi lain mereka yang tidak bisa mereka lakukan di dunia nyata. Disini mereka merasa lebih dihargai, bahkan dihormati. Now it sounds make sense.

I admit that I’m not an outcast. Making friends is not a big deal for me. Mungkinkah gara gara itu gue merasa jalan pikir gue kurang sesuai dengan mereka?

(you can read my short explanation here; someone asked me on ask.fm)
(want ask me more? go to ask.fm/kayladsp)



Bagi gue, orang yang supel dan banyak temen itu cenderung open-minded. Bersama mereka gue bisa diskusi, berbincang-bincang mengenai hal-hal yang luas dan berwawasan; tapi kami tetep bisa seneng-seneng dan main. Itulah mengapa temen-temen gue juga kebanyakan bukan mereka yang outcast; not because I don't want to be friends with them, we just don't match. 

Yang membuat gue jenuh di akun khusus ini bukannya karena gue tidak menemukan topik yang bagus (selain idol tentunya) untuk dibicarakan secara intens, karena gue masih punya banyak teman kalo cuma untuk sekedar diskusi.

Yang membuat gue jenuh adalah sikap mereka, gue rasa benar benar kental disini. Some of them aren't open minded, and even worse, sometimes they underrate the newbies (yea I'm a newbie in this fandom). Seems like they're done treated like shit in real life so they do the same to others as revenge. Mereka cenderung asik sendiri, apalagi sama lingkaran mereka (yang isinya sama semua) and that's what the outcasts do in real life, right? Ngumpul sama itu-itu aja, menutup diri dari lingkungan. Tapi kalo di sosial media, mereka justru stand out, disegani kalangan sesama akun khusus newbie. The only thing I hate is not because the fact that they're outcasts; but the way they treated people in social media. I mean, hey, you guys are only sneak cockroaches IN REAL LIFE, but how dare you being an arrogant shit on internet.

I could fit in their circumstance if I tried to, but I didn't. Gue tidak akan memaksakan berada di lingkungan yang gue ga nyaman. Jadi ya, gue memutuskan untuk tidak aktif di akun khusus untuk beberapa lama.

And this same shits happened on ask.fm too.

Semua orang tau fitur anonim yang ada di askfm digunakan sebagai senjata yang ampuh. Askfm seketika berubah jadi judge.fm, dakwah.fm, atau kontoltaibabiperekanjingmonyetgoblok.fm

Yang menjadi perhatian gue di ask.fm adalah dakwah.fm . Mereka yang menghujat user-user askfm yang memiliki kepercayaan berbeda. Agama dan kepercayaan bukan sesuatu untuk diperdebatkan, apalagi memaksa orang lain untuk memeluk kepercayaan yang sama; itu salah besar.

Dan sama seperti pikiran gue sebelumnya, rasanya mereka yang suka menghujat kepercayaan orang lain adalah mereka yang gak open-minded dan kayak gak sadar internet? I mean you can meet random people all over the world by internet dan gue rasa mereka tidak terbiasa dengan hal tersebut. Kalau mereka orang yang open-minded, supel, banyak teman IN REAL LIFE, harusnya mereka mengerti perbedaan dan keragaman jalan pikir, filosofi & pilihan tiap individu.



SEKIAN! :)


Subscribe to: Posts ( Atom )

About Me

 photo 1500559169952_1.jpg
A bookworm, a craver of warmth. A dreamer, a (little bit) chaser. Above all, a sleep lover.

Pages

  • Beranda
  • Why Koala? What Pilgrim?
  • Whose Blog Are You Looking At?
  • ►  2018 (1)
    • ►  July (1)
  • ►  2017 (2)
    • ►  September (2)
  • ►  2016 (2)
    • ►  May (2)
  • ►  2015 (7)
    • ►  July (2)
    • ►  March (1)
    • ►  January (4)
  • ▼  2014 (3)
    • ▼  May (2)
      • #Makasih.
      • Topeng Media Sosial
    • ►  February (1)
  • ►  2013 (33)
    • ►  December (3)
    • ►  November (3)
    • ►  October (1)
    • ►  September (6)
    • ►  August (1)
    • ►  July (3)
    • ►  June (12)
    • ►  May (1)
    • ►  March (1)
    • ►  February (2)
  • ►  2012 (13)
    • ►  December (3)
    • ►  November (1)
    • ►  August (1)
    • ►  June (2)
    • ►  May (3)
    • ►  April (3)
  • ►  2011 (3)
    • ►  December (1)
    • ►  October (1)
    • ►  August (1)
Powered by Blogger.

Blog Archive

  • ►  2018 (1)
    • ►  July (1)
  • ►  2017 (2)
    • ►  September (2)
  • ►  2016 (2)
    • ►  May (2)
  • ►  2015 (7)
    • ►  July (2)
    • ►  March (1)
    • ►  January (4)
  • ▼  2014 (3)
    • ▼  May (2)
      • #Makasih.
      • Topeng Media Sosial
    • ►  February (1)
  • ►  2013 (33)
    • ►  December (3)
    • ►  November (3)
    • ►  October (1)
    • ►  September (6)
    • ►  August (1)
    • ►  July (3)
    • ►  June (12)
    • ►  May (1)
    • ►  March (1)
    • ►  February (2)
  • ►  2012 (13)
    • ►  December (3)
    • ►  November (1)
    • ►  August (1)
    • ►  June (2)
    • ►  May (3)
    • ►  April (3)
  • ►  2011 (3)
    • ►  December (1)
    • ►  October (1)
    • ►  August (1)
Copyright 2014 A Koala in Pilgrimage.
Designed by OddThemes