A Koala in Pilgrimage

  • Home
  • Kayla who?
  • Why Koala? What Pilgrim?
  • Pages
    • Flavors.me
    • About.me
    • Medium
Home Archive for July 2013
Selamat... Dini hari!

Pagi ini adalah saat-saat sahur. Jadi, tadi malem gue dan sekeluarga lupa beli air Galon sehingga pagi ini kami gapunya air untuk diminum. Karena takut dehidrasi, maka kami memutuskan untuk pergi ke Indomaret 24 Jam yang berlokasi di Air Mancur, Jl R.E Martadinata Bogor.

---

Suara pagar rumah memecah kesunyian. Dini hari tidak ada bedanya dengan malam, dimana matahari masih malu menampakkan sinarnya. Laron-laron bergerombolan terbang mengelilingi lampu-lampu jalan, berebutan mendapatkan spot hinggap terbaik. Sesekali motor lewat depan rumah, setidaknya cukup mengurangi kesepian pagi ini.

Mata masih terasa berat. Aku bersandar lemas di jok mobil, menikmati pemandangan lampu-lampu jalan di kegelapan. Jalan masih sepi. Sekelompok anak-anak jalanan bersenang-senang, entah apa yang dilakukannya. Pantulan cahaya membuat besi besi kecil yang entah apa namanya di tengah tengah jalan raya terlihat terang benderang dan indah. 

Aku melewati jembatan di daerah dekat SD Dewi Sartika. Gugusan lampu-lampu rumah di bawah sana membentuk panorama yang sangat indah. Setidaknya meringankan kedua mata yang masih benar benar malas untuk bekerja.

Ah, ini masih sama.

Maret 2013. Tidak mungkin terlupakan. de javu terus terjadi sepanjang jalan, nampaknya panorama tadi menyulut munculnya memori memori itu. Pada jam yang sama, pada jalan yang sama, beberapa tanggal spesial dalam Maret 2013 itu terputar kembali. Dalam keadaan setengah sadar, aku bahkan sempat berpikir bahwa perjalanan tadi adalah hari itu. Ah, tidak bisa diulang ya.

Pada hari itu, aku tidak lemas seperti sekarang. Sebaliknya, semangat yang berlimpah tak tertahankan terus menyeruak dalam kalbu. Waktu yang masih terlalu pagi bukan masalah untukku. Sepinya malam tidak berpengaruh bagi ramai nya hati yang terus menyeru-nyeru tidak sabar. Dalam keadaan sudah segar bugar, aku berangkat. Melewati jalan yang sama, hanya saja setelah dari Air Mancur aku masih harus menempuh beberapa jauh untuk sampai tujuan.

Pagi-pagi buta, segerombolan anak kelas 8 SMP harus sudah datang dan standby di sekolah. Menyiapkan segala-galanya demi lancarnya 4 hari yang sudah ditunggu tunggu dari 3 bulan sebelumnya. 4 hari yang akan menjadi puncak dari segala yang kami usahakan, 4 hari yang menyisakan penuh kenangan untuk mencapainya. Spensa Day.

Terimakasih, semuanya. Untuk memori-memori indah yang terlukis dari kejadian yang telah kita capai bersama. Terimakasih :)

---

*cipok* *cipok*

:*
"Nunggu itu susah loh. Kamu gak tau ya seberapa kuat aku nunggu kamu :")" - @annsrchmh

 "Nunggu emang paling gaenak. Apalagi nunggu sesuatu yang 'susah' terjadi." - @Salsabilamsth

"Udah 2 kali kaya gini, gimana atuh? Masih harus percaya lagi?" - @faiznabila

"Pipis tapi gaada air itu lebih terasa dikhianati daripada beli rinso dikasih so klin" -gue.
 

 
 
 
Kita semua tau, Maho adalah Manusia Homo. Jelas, kita tau 'homo' itu apa. Gausah dijelasin kali ya-_-

Baru-baru ini, kalangan gue dan temen-temen gue di osis agak merasa terancam. Fenomena maho revealed. Ini terjadi di IKD (International Kids Day) bersama Yayasan Al-Kahfi pada tanggal 03/07/2013 yang akan gue post nanti. Kami merasa ngeri. Ini dia buktinya..


Tidak ada apa-apa? 

Pada foto ini, yang pertama kali nyadar adalah gue.

Gue adalah investigator handal. Apa yang gue temukan? ini.


[KIRI : Mahardika Maulida, KANAN : Mayong Firdaus]

GUE SYOK. SYOK ABIS. 

Gue mempublikasikan ini kepada orang-orang, lalu mayong ga terima dan kita debat. Setelah melalui percecokan panjang, pengadilan menyatakan gue yang menang karena apapun yang Mayong katakan nyatanya malah tambah menjerumuskan dirinya sendiri. Apa daya, tuduhan gue benar dan kebenaran tak bisa dipungkiri.
Sementara Dika hanya terkulai lemas di sofa, ia takut kebenaran yang terungkap ini malah menciptakan jurang pemisah diantara keduanya. Dika tidak mau lepas dari Mayong. Mayong sebagai Bintang dalam gelap dan payung di kala hujan. Dan bagi Mayong, Dika adalah musik penenang dalam kehidupannya yang menyejukkan jiwa dan raga.

Beberapa lama kemudian, Dika pulang duluan. Menurut pengakuan terdakwa, ia pulang duluan karena gaboleh pulang malam. Gue tau itu bohong, dia hanya ingin menenangkan diri dari peristiwa naas dimana hubungan nista keduanya terbongkar.

Waktu terus berjalan hingga penutupan acara tiba. Ada pembagian hadiah. Mayong sebagai MC, jadi dia selalu kebagian di foto tiap salah satu murid yayasan maju kedepan menerima hadiah. Namun, senyum mayong tidak secerah waktu lagi mesra mesraan sama Dika. Waktu sama Dika, dia senyum lebar banget sampe ada lesung pipi sampe pipi nya jebol. Tapi pas foto sama anak-anak yayasan, dia cuma senyum biasa, bibir ditekuk dikit sebagai bentuk kamuflase bahwa ia ceria. Tapi tetap, keliatan bahwa ia tidak secerah ketika ada Dika. Cinta mereka meluntur. Kini, mereka tidak saling melengkapi.

Ya, segitu aja. Kepada Dika dan Mayong, semoga langgeng everlasting happy ever after kleper kleper walau badai angin topan melanda. Tegakkan tonggak cinta kalian, teguhkan hati kalian untuk terus saling melengkapi dalam mengarungi samudra kehidupan yang terus menghantam.


Love Story♥

Subscribe to: Posts ( Atom )

About Me

 photo 1500559169952_1.jpg
A bookworm, a craver of warmth. A dreamer, a (little bit) chaser. Above all, a sleep lover.

Pages

  • Beranda
  • Why Koala? What Pilgrim?
  • Whose Blog Are You Looking At?
  • ►  2018 (1)
    • ►  July (1)
  • ►  2017 (2)
    • ►  September (2)
  • ►  2016 (2)
    • ►  May (2)
  • ►  2015 (7)
    • ►  July (2)
    • ►  March (1)
    • ►  January (4)
  • ►  2014 (3)
    • ►  May (2)
    • ►  February (1)
  • ▼  2013 (33)
    • ►  December (3)
    • ►  November (3)
    • ►  October (1)
    • ►  September (6)
    • ►  August (1)
    • ▼  July (3)
      • Putar Balik : Maret 2013
      • Quote-Quote Twitter Malam Ini
      • Maho Merajalela
    • ►  June (12)
    • ►  May (1)
    • ►  March (1)
    • ►  February (2)
  • ►  2012 (13)
    • ►  December (3)
    • ►  November (1)
    • ►  August (1)
    • ►  June (2)
    • ►  May (3)
    • ►  April (3)
  • ►  2011 (3)
    • ►  December (1)
    • ►  October (1)
    • ►  August (1)
Powered by Blogger.

Blog Archive

  • ►  2018 (1)
    • ►  July (1)
  • ►  2017 (2)
    • ►  September (2)
  • ►  2016 (2)
    • ►  May (2)
  • ►  2015 (7)
    • ►  July (2)
    • ►  March (1)
    • ►  January (4)
  • ►  2014 (3)
    • ►  May (2)
    • ►  February (1)
  • ▼  2013 (33)
    • ►  December (3)
    • ►  November (3)
    • ►  October (1)
    • ►  September (6)
    • ►  August (1)
    • ▼  July (3)
      • Putar Balik : Maret 2013
      • Quote-Quote Twitter Malam Ini
      • Maho Merajalela
    • ►  June (12)
    • ►  May (1)
    • ►  March (1)
    • ►  February (2)
  • ►  2012 (13)
    • ►  December (3)
    • ►  November (1)
    • ►  August (1)
    • ►  June (2)
    • ►  May (3)
    • ►  April (3)
  • ►  2011 (3)
    • ►  December (1)
    • ►  October (1)
    • ►  August (1)
Copyright 2014 A Koala in Pilgrimage.
Designed by OddThemes